Jangan banyak mikir sekarang menulislah

 18 Januari 2022

Tulisan ke 4

Sahril Basaid Al-Hamid

"Menulislah setiap hari dan lihat apa yang akan terjadi" Ungkap sangat guru ketika kita melakukan kuliah pertama di BM. Kata-kata ini selalu terbayang-bayang dalam benakku sehingga begitu saya melihat gadget langsung membuka blog dan menulis apa saja yang ingin saya tulis.

Kata-kata ini memang terlihat sederhana tapi mengandung magnett yang sangat luar biasa dalam mengubah pola pikir saya menjadi 180°c, saya sejatinya bukan orang yang suka menulis apalagi menuangkan apa yang dirasa, dilihat dan termasuk yang di khayal. Pada dasarnya pun saya memang tidak berani menuangkan gagasan, ide dan konsep yang saya miliki lantaran malu, minder dan tidak percaya diri, tapi setelah mendengar, membaca dan meresapi penyampaian nara sumber pada diskus malam itu saya mencoba memberanikan untuk membuat blog terlebih dahulu dan melanjutkan tulisan yang memang apa yang ingin saya tulis.

 Semulanya tulisan saya tidak saya publikasikan terlebih dahulu lantaran masih takut, takut tidak di baca, takut dibully, dan takut di anggap sok-sokan menulis. Akan tetap dalam lamunan malam yang begitu panjang akhirnya saya memutus mempublikasikan tulisan pertama saya di blog dengan judul "pembukaan pelatihan menulis gelombang 24" Di malam itu saya sudah memikirkan konsekuensi yang fatal sekalipun akan saya Terima dan menjadikannya pelajaran untuk memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas bacaan saya. Tapi semua yang membuat saya was-was ternyata tidak terjadi malah yang terjadi di luar dugaan dan ekspektasi saya, yang awalnya menilai negatif tapi akhirnya mendapatkan respon yang positif dari yang membaca di blog yang saya bagikan tersebut, ada banyak komentar yang masuk di dalam kolom chat di blog tersebut. 

Karna merasa senang dengan komentar di kolom chat tersebut maka tidak membutuhkan waktu lama saya membuat tulisan yang kedua dengan blog yang berbeda dengan judul "surat cinta untuk ibu" Pada tulisan ini juga banyak sekali yang melihat dan tidak sedikit pula yang komen. 

Jadi saya simpulkan sementara, menulis itu adalah seni dalam mengurai penat dengan pena, menyelesaikan masalah dengan kertas dan mencari solusi dengan kemauan tentu dalam hal ini adalah kemauan untuk menulis apa saja yang di pikirkan, dirasa, dan di khayal dll. Jadi memang benar kata-kata orang bijak bahwa untuk menuju kebaikan harus di paksa maka paksakanlah dirimu untuk menulis apapun yang ingin ditulis, sebab dengan terus menulis isuatu saat tulisan itu akan menjadi mahkota karyamu. 


Semoga Allah selalu berikan kemanfaatan dengan tulisan-tulisan yang di bagikan dengan keikhlasan dengan mengharap ridho Allah.. 


Aamiin






Komentar

  1. Yesss, menulislah setiap hari. Dan tulisan kita akan menemukan takdirnya... Semangats... Tulisannya penuh motivasi

    BalasHapus
  2. Tulisan yg kren. jika Istikomah dalam 365 hari jadi buku

    judul : pikiran pikiran menjadi buku

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih kanda, ,

      Wah kayaknya judulnya bagus juga to kanda,
      Ql saja bisa di pangkas 50% hari akan lebih bagus kanda yaa, cuman semangat ini kadang pasang surut kayak air dilautan

      Hapus
  3. Ayo semangat p Sahril pasti bisa 😁😁👍

    BalasHapus
  4. Semangat yg kuat biasa pak, kereen

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah bu tadi itu ada waktu senggang sambil menunggu waktu isya tiba eh buka HP langsung nulis deh sampai waktu isya tiba

      Hapus
  5. Maaf baru sempat baca.Narasi yang sangat inspirasi dan memotivasi diri untuk tetap menulis walaupun tidak dilirik torehannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih, semoga tetap bisa menulis, , aamiin

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PPKM VS PTM

Pengawas ujian UM tingkat MA

Surat cinta untuk Ibu