Menulislah setiap hari dan buktikan apa yang terjadi.
senin 14 januari 2022
tulisan ke 26
penulis sahril al hamid
Menulis adalah salah satu cara untuk menyampaikan pesan kepada orang lain, selain melalui lisan untuk berbicara atau berpidato langsung di depan seseorang atau sekelompok orang, menulis memiliki kelebihan tersendiri diantaranya mampu berdialog dengan anak-anak peradaban walau kita sudah tidak ada di dunia. Jadi tunggu apa lagi ayoo segeralah menulis, sebelum penyesalan datang menghampirimu.
Semenjak saya mengikuti
salah satu kelas menulis di WhasApp grup, akhirnya saya mulai mengadari sedikit
demi sedikit betapa pentingnya menulis untuk saya sendiri maupun untuk orang
lain, setelah saya mengerti konsep menulis yang di sampaikan oleh om jay maka
saya langsung membuka leptop dan mulai menulis, apa saja saya tulis mulai dari
yang di lihat, di dengar, di rasa bahkan rasa makanan setelah saya makanpun
saya tulis. Intinya saya tulis setiap hari tanpa henti.
Sejujurnya saya ingin mencari
pembuktian apakah mungkin saya akan mendapatkan sesuatu yang bermanfaat dari
menulis sebab salah satu mentor dalam kelas menulis waktu selalu menyampaikan
dalam pertemuan kami tentang kata-kata yang sama sebelumnya yaitu “menulislah
setiap hari dan buktikan apa yang terjadi”.
Rasa penasaran ini yang
mengantarkan saya untuk tetap menulis setiap hari walau hanya satu paragraf
atau satu halaman dan bahkan bisa sampai delapan halaman, sunggu saya juga
tidak mennyangka bahwa saya bisa melakukan hal itu, tapi ternyata dengan
kemauan yang tinggi serta dengan kerja yang sungguh-sungguh maka hal yang tidak
mungkin pasti akan jadi mungkin.
Setelah saya mengikuti
kelas menulis jemari saya seolah tidak berhenti, mata seolah tidak ingin berkedip
lantaran indahnya mengikuti huruf perhuruf yang di rangkai menjadi kata,
kalimat, paragraf sampai akhirnya bisa menjadi buku. Sejatinya saya sampai
detik ini masih tidak percaya bahwa saya bisa memiliki karya sendiri berupa
buku yang sudah berISBN yang berjudul “Jejak guru hebat Milenial dan Media Pembelajaran
Pilihan Guru Hebat”
Ternyata memang benar ungkapan
yang sering disampaikan oleh pembimbing kami waktu mengikuti kelas menulis,
bahwa dengan memiliki karya tulis membuat kita puas karena bisa menginspirasi
diri sendiri bahkan orang lain dan sekaligus menunjukkan kepada orang-orang disikitar
kita kalau mereka miliki bakat yang sama menjadi penulis. Subtansinya memang semua
orang bisa menulis akan tetapi kemauan,
keinginan, dan tindakannyalah yang perlu di pertanyakan, apakah kita hanya
memiliki kemauan dan keinginan saja tanpa menindak lanjuti kemauan dan
keinginan itu atau malah sebaliknya. Perlu di ingat agar bisa menjadi penulis
maka hal yang perlu dilakukan adalah memadukan tiga konsep itu menjadi satu
kesatuan yang utuh. Dengan demikian yakinlah kita akan bisa mendapatkan gelar
sebagai penulis.
Hal yang sama terjadi
pula dengan saya waktu itu, kemauan saya sangat tinggi untuk menjadi penulis
akan tetapi saya tidak menindak lanjuti keinginan itu untuk langsung menulis,
pada saat saya belum mengenal sosok pak wijaya kusuma atau om jay, hamper
setiap hari saya hanya menggunakan waktu yang dimiliki dengan aktifitas rutinitas
seperti pergi kesekolah untuk mengajar, nongkrong sambil minum kopi di warung
kopi depan tempat sekolahan dan main Handphone dengan melihat status orang di WhasApp,
facebook dan nonton youtube sampai mata terlelap dengan sendirinya.
Aktifitas seperti yang
di sebut di atas saya lakukan sejak tahun 2017 sampai 2021. sampai pada
akhirnya saya chat via inbox Facebook dan di lanjutkan via WhasApp dengan salah
satu teman lama ketika sama-sama berjuang di Jakarta waktu itu, beliau mengajak
untuk ikut dalam kegiatan yang sangat produktif yaitu mengikuti kelas menulis,
di pertengahan bulan januari saya mulai sedikit demi sedikit mengikuti kelas
ini dengan penuh harapan, harapan ingin memiliki buku dan menjadi penulis. benar saja saya belum genap satu bulan
mengikuti kelas menulis ini langsung bisa menerbitkan buku pertama dan di lanjutkan dengan buku ke dua selang
beberapa hari menerbitkan buku pertama.
Setelah saya menikmati proses
menjadi penulis dadakan akhirnya saya sangat percaya dengan menulis setiap hari
saya akan bisa menjadi penulis yang handal. Jadi dalam simpulan saya sekarang
ini bahwa tidak akan ada proses yang mampu menghianati hasilnya, jadi bisa di
pastikan apa yang saya lakukan hari ini pastikan saya akan menuai hasilnya
kedepan. Misal saya terus mengasah tulisan saya maka hasilnya saya akan bisa
menjadi penulis yang luar biasa dan begitupula lah sebaliknya ketika saya ingin
menjadi penulis tapi tidak mau belajar menulis maka suatu hari saya akan tetap
menjadi penulis dalam bayangan-bayang saya saja.
Tidak henti-hentinya
saya bersyukur bisa berada dalam garis perjuangan peradaban dengan guru-guru
hebat nusantar, guru hebat yang tidak pernah saya kenal sebelumnya, guru hebat
yang di satukan oleh tekhnologi melalui aplikasi WhatsApp. Tapi tidak membuat
semangat persatuan kami pudar dan tidak juga membuat kami terpecah belah karna
berbeda keyakinan, suku, ras, dan budaya, tapi dengan adanya perbedaan itu kami
meramunya menjadi satu kesatuan yang utuh sehingga lengkaplah rasa kecintaan
kami terhadap Indonesia raya.
mANTAP, AYO IKUTAN LOMBA BLOG, https://www.gurupenggerakindonesia.com/ikutulah-lomba-blog-berhadiah-buku-dan-doorprize-kejutan-lainnya/
BalasHapusSiap om jay, terimakasih banyak. Nanti akan di coba ikut
HapusKeren Kali bg
BalasHapusKeren tulisannya silahkan kunjungi blok noelisasyik@gmail.com
BalasHapusPak salam kenal
Hebat sudah menaiki tangga penulis handal
BalasHapusKeren, audah memiliki mahkakota penulis dalam sekekap mata.
BalasHapus