Diskusi adalah langkah awal menciptakan kecerdasan

 Jakarta 7 april 2022


Malam yang begitu indah karna bisa bertukar pikiran dengan orang-orang hebat di bidangnya masing-masing, pak sahid ahli di bidang bahasa Indonesia sedangkan pak dedi ahli di bidang TIK/ informatika. 

Pembahasan kami malam ini bukan hanya seputar dua disiplin ilmu itu saja tapi menyangkut ilmu-ilmu lain, seperti sejarah, agama, pendidikan karakter, pengaruh globalisasi, sampai pembahasan kenapa generasi sekarang semangat belajarnya makin menurun. 

Awalnya saya tidak membayangkan bisa bertemu di ruang diskusi bersama 2 tokoh hebat ini, habis sholat taraweh di mesjid AT-TAQWA saya mampir ke warkop tempat biasa saya istirahat, sambil bilang ke mang ajis (penjaga Warkop), biasa  mang ya, dia tidak tanya lagi setelah saya bilang begitu kepadanya. 

Dia mulai ambil gelas yang di simpan di belakang dinding tempat cucian piring dan menggunting bungkusan minuman favorit saya "Good Day cappucino" Yang di pajang di sela-sela paku di dinding tembok. 

Mang aji tidak butuh waktu lama membuatnya karna dia sudah ahli, ya maklum beliau sudah tau selera saya yang suka manis-manis, dan orangnya juga manis sihπŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€πŸ™. 

Sekitar 5 menit saya duduk di warkop seorang diri, akhirnya saya berpikir untuk WhatsApp pak sahid untuk duduk temanin saya minum kopi di tempat biasa kami diskusi ini, benar saja, dia datang lebih cepat dari perkiraan saya. Ternyata kali ini sudah benar-benar berubah, beliau lebih menghargai waktu di banding saya. πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Setelah dia ada di hadapan saya, saya pun mempersilahkan beliau duduk dan pesan minuman yang beliau mau, eh ternyata beliau malah pesan kopi yang sama seperti saya "good Day cappucino", tumben malam ini beliau mau minum kopi ini.🀭🀭🀭

Selang beberapa lama kami berdua bincang-bincang masalah pribadi, tak disangka seorang yang saya hormati ustad Imron datang di hadapan kami. beliau datang untuk beli "es teh jus" Karna beliau belum makan katanya, melihat ada kesempatan begitu Saya pun tidak tinggal diam, langsung saja saya palak untuk bayar minuman saya sama pak sahid berhubung minuman itu belum saya bayar. Jiwa beringasnya muncul tapi berlaku terhadap teman dekat saja sih kalau orang lain tak berani🀭🀭. 

Saya langsung beri kode khusus ke pak sahid agar membuat ustad imron membuat tidak sakit hati dengan sikap saya, tapi saya yakin beliau tidakkan sakit hati, karna saya paham betul bagaimana baiknya dia terhadap teman dekatnya. Mungkin saya juga termasuk😝😝

Setelah membayar semuanya Ustad imron berbalik arah untuk masuk kembali kesekolah, karna beliau ingin segera makan karna perutnya belum bisa dia ajak kompromi. Disisi lain saya perhatikan pak sahid yang sedang serius pegang handphone dan chat sama seseorang, beliau tidak berita kalau beliau chat sama pak dedi. 

Begitu pak dedi sudah mau sampai, beliau baru bilang ke saya, bang nanti pak dedi mau datang kerumah, Lantas saya jawab memang ada urusan apa bang, beliau pun hanya menjawab singkat, iya bang, pak dedi mau perbaiki komputer. 

Belum sampai 1 menit pak sahid bilang begitu, saya melihat pak dedi masuk ke gerbang rumahnya pak sahid, seketika saya langsung sampaikan ke pak sahid. Bang pak Dedi sudah jalan masuk itu, mendengar pernyataan saya begitu pak sahid langsung bangun dan menunjukkan mimik muka kaget. 

Dengan sigap dia bangun dari tempat duduknya dan jalan masuk ke rumah dengan melewati gerbang pintu masuk yang sama dengan yang di lewati pak dedi. Pak sahid mengira saya salah lihat orang makanya beliau langsung tinggalin saya sendiri di warkop. 

Setelah tau yang datang benar pak dedi, pak sahid kembali ke warkop untuk mengajak saya duduk di rumahnya dan tidak lupa juga beliau pesanin kopi lagi untuk pak dedi. Dan kopi yang di pesan adalah kopi cappucino, sehingga malam ini kami bertiga pesta dengan kopi cappucino. πŸ˜€πŸ˜€πŸ˜€

Pertama masuk di rumah pak sahid saya sudah melihat pak dedi sudah duduk di depan komputer yang rusak dan sudah mulai memeriksanya dan mencari apa masalah di komputer tersebut. karna saya tidak paham tentang komputer saya hanya bisa duduk manis sambil main handphone di atas kursi empuk yang berwarna merah yang di siapkan oleh pak sahid. 

Selang beberapa menit bang dedi mutar balik badan dan melihat kearah saya yang sedang serius duduk bersandar sambil main handphone di atas meja kaca yang sangat cantik, saya pun terkesima dengan kecantikan desain dari meja ini. 

Pas mutar balik badan pak dedi angkat kursinya dan duduk menghampiri saya dan pak sahid. Disinilah awal mula kami mulai diskusi. Saya yang pertama membuka obrolan dengan bahasa-bahasa yang sedikit agak ilmiah, awal penyampaian saya menjelaskan tentang sejarah Kesultanan Bima dan hubungannya dengan Kesultanan goa. 

Tiba-tiba pak dedi ikut nimbrung dengan sejarah pemahamannya, beliau menceritakan tentang kisah dakwah sang gurunya yang ceramah di gereja tentang nabi Isa bahkan menurut cerita beliau sangat guru tersebut di minta untuk mengisi dan menceritakan kisah nabi Isa itu di gereja yang lain. 

Pak sahidpun tidak tinggal diam beliau juga menceritakan sejarah Kesultanan ternate dan hubungannya dengan Kesultanan Bima, dalam hati kecil saya wah ternyata teman-teman saya sangat peduli terhadap tempat kelahiran saya sehingga mereka sangat paham sejarah kampung halaman saya. Salut. 🀝🀝

Dari pembahasan sejarah saya pun menggiring paksa dua tokoh ini untuk membahas tentang yang marak terjadi di lingkungan sekolah, persoalan yang kami bahas adalah pengaruh globalisasi bagi siswa-siswi disekolah. 

Kami bertiga memiliki pandangan hampir sama dalam hal ini, kami sama-sama melihat situasi kontekstual sekarang dengan adanya perkembangan jaman yang tidak bisa kita elakkan lagi yaitu pengaruh memegang handphone, yang memiliki dan pak negatif dan dambak positif. 

Cuman pak dedi lebih melihatnya dampak negatif yang menonjol, beliau memberikan contoh kongrit. "Dulu kalau orang mau maksiat, orang tersebut harus keluar rumah dulu, sedangkan sekarang orang mau maksiat cukup duduk di kamar saja sudah maksiat" Contoh lihat aplikasi seperti IG, Tiktok dll, yang tidak kita minta akan muncul perempuan atau laki-laki yang memakai sesuatu yang tidak pantas yang membuat kita melakukan maksiat. 

Humm.. Cerita malam ini masih banyak sebenarnya tapi saya cukupkan di sini yaaa, yang penasaran jangan lupa ikutin terus... 

Heheeh

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PPKM VS PTM

Pengawas ujian UM tingkat MA

Surat cinta untuk Ibu