Rasa malu akan memperkuat keimanan

 Jakarta 5 april 2022




Alhamdulillah Malam yang penuh dengan hikmah dan pencerahan, tadi selepas sholat Isya di mesjid At-taqwa saya tetap duduk di tempat awal yang berada di Syaf ketiga. 

Sembari menunggu waktu sholat taraweh abi Dra. K. H. Oman syahroni langsung bangun dari ditmpat duduknya di Syaf pertama dan berjalan menuju kursi biru yang sudah disiapkan oleh pengurus mesjid serta sudah di hadapkan posisinya ke arah jamaah. 

Pada kesempatan ini Abi menjelaskan tentang bagaimana cara agar keiman kita di posisikan pada tempat yang sebenarnya, yaitu kepada Allah SWT. 

Abi menjelaskan 3 faktor utama:

1. Iman karna Allah

Iman karena Allah ini mengandung arti bahwa semua yang di lakukan hanya ingin mendapatkan pengampunan dan peningkatan keilmuan, sehingga ilmu yang di dapat tersebut bisa diajarkan kepada orang yang membutuhkan. 

2. Iman disertai keikhlasan

Iman disertai keikhlasan maksudanya adalah semua apa yang kita hadapi, kita harus ikhlas menerimanya, baik yang bersifat positif maupun yang negatif. Ketika kita menerima semua ujian yang diberikan Allah dengan hati yang ikhlas, maka Allah SWT akan memberikan balasan yang setimpal di hari-hari selanjutnya. Untuk itu jangan banyak mengeluh Terima saja apa yang Allah berikan dengan hati yang Ikhla. 

3. Iman yang bersih dari sifat MUNAFIK. 

Ada 3 Ciri-ciri yang selalu melekat pada orang-orang yang munafik :

1. Apabila berbicara ia berdusta. 

Di era kita sekarang sudah banyak yang suka bersilat lidah baik di kalangan, kiai, ustad, pemimpin dan masyarakat. Tidak jarang kita mendengar informasi yang selalu menyesatkan umat, dan mengadu-domba. 

2. Apabila diberi amanah ia berhianat

Sejatinya orang yang diberikan amanah harus menjalankannya dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang ada, akan tetapi orang-orang munafik pasti akan selalu menghianati amanah itu dengan mengedepankan kepentingannya sendiri atau bahkan kelompoknya. 

3. Apabila berjanji ia mengingkari

Tidak jarang kita mendengar orang-orang yang berjanji untuk melunasi hutang-hutangnya di waktu-waktu tertentu yang sudah di sepakati, akan tetapi ketika waktu itu sudah tiba, orang yang berjanji tersebut seolah tidak ingin mengingat apa yang di janjikan. Berbagai macam aktifitas dia lakukan supaya mengalihkan fokus orang yang memberi hutang kepadanya.

Saya tidakkan membahas tentang pembelaan diri orang-orang yang meminjam ini tapi yang jelas bagi saya sendiri, ketika sudah janji maka harus wajib di tepati, sekalipun tidak ada uang untuk membayar atau melunasi hutang tersebut setidaknya harus ada upaya yang dilakukan, misalnya datang kerumah orang yang meminjamkan uang dan berikan penjelasan kalau belum bisa lunasi, dll. 

Sebenarnya masih banyak contoh lain lagi yang tidak bisa saya tulis semua dalam kesempatan ini tapi yang jelas bagi saya poin di atas cukup ter wakilkan😀😀

Sisilain abi juga menjelaskan 3 hal yang memperkuat keimanan diantaranya adalah :

1. Taqwa

Taqwa itu adalah melaksanakan semua yang di perintahkan dan menjauhi semua yang di larang oleh Allah SWT. 

2. Rasa malu

Orang yang memiliki rasa malua Terhadap Allah maka ia tidakkan berani melakukan sesuatu yang di larang oleh Allah SWT

3. Ilmu

Ketika seseorang sudah memiliki ilmu maka sudah barang tentu dia akan memperkuat keimanannya kepada Allah SWT. 

Menurut abi Iman itu ibaratkan Badan sedangkan taqwa ibarat pakean dan rasa malu itu ibaratkan perhiasan serta ilmu ibaratkan sebagai pengontrol keseluruhan, mulai dari badan, pakean dan perhiasan. 

Saya mendengar materi yang di sampaikan oleh Abi dengan penuh penghayatan, termasuk poin terakhir penyampaiannya bahwa Rasa Malu itu adalah bagian dari Iman. 

Kata- kata terakhir ini mengingatkan saya akan Semboyan tanah kelahiran saya di Bima "Maja labo dahu".

maja labo dahu berarti malu untuk berbuat hal-hal yang di luar batas norma susila dan takut untuk melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama. Secara sederhana falsafah ini mengisaratkan pesan untuk malu kepada manusia jika melakukan tindakan tercela dan takut terhadap balasan dari Allah atas perbuatannya. 




Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

PPKM VS PTM

Pengawas ujian UM tingkat MA

Surat cinta untuk Ibu