Sahur dengar prekedel

Jakarta 4 april 2022



 
Puasa hari kedua masih sangat kuat dan sangat semangat, walau makan sahurnya hanya sekedar nasi putih, prekedel kentang dan tempe yang di tumis, tapi semuanya tidak masalah bagi saya yang penting bisa makan sahur tepat pada waktunya. 

Setelah makan sahur saya tidak langsung tidur tapi melaksanakan rutinitas untuk membaca minimal 10 menit, setelahnya saya tidak sadar qlo mata sudah terlelap karna tidak tahan rasa ngantuk. 

Walaupun setelah sahur saya tidur lagi, saya tetap bangun di saat subuh tiba untuk melaksanakan sholat subuh di mesjid. 

Pada saat melaksanakan sholat subuh di mesjid at-taqwa yang di imami oleh abi Drs. K. H oman syahroni saya selalu makmum menghayati ayat ayat yang dibacakannya. 

Selepas sholat subuhpun abi Drs. K. H oman syahroni pun menjelaskan beberapa materi ke pada kami yang hadir di antaranya pesan beliau adalah yang membanggakan bagi orang tua itu bukan seberapa banyak kekayaan yang di miliki dan berapa banyak jaringan yang dekat, akan tetapi kebanggaan orang tua itu ada terletak pada kesuksesan anak yang dilahirkannya. Baik sukses di bidang umum maupun sukses di bidang agama. 

Sekitar jam 5:30 saya akhirnya keluar dari mesjid dan langkah kaki mengarahkan saya untuk tidak pulang langsung ke kontrakan. 

Dalam perjalanan saya bertemu beberapa teman dan kami berdiskusi ringan tentang beberapa hal yang di anggap perlu, misalnya masalah di lantor, masalah bisnis dan masalah pribadi kami ceritakan. Ada hal unik dalam pembahasan ini, kami sama-sama memiliki permasalahan yang sama di kantor yang membuat kami tertawa sejadi-jadinya di pagi buta begini. 

Selanjutnya sayapun meminta ijin untuk kembali kerumah karna jam sudah menunjukkan jam 6:15, dan saya harus selesai kerjaan saya di rumah, tapi pas saya sampai di rumah bukannya buka leptop tapi malah mengambil bantal dan mempersiapkan diri untuk tidur kembali. 

Saya tidur hampir 3 jam lebih, dan setelah bangun saya baru bersihkan badan dan lanjutkan membuka leptop dan mengedit tulisan yang saya buat dengan judul "30 Hari Menjadi Penulis Kreatif". Saya mulai berada di depan layar laptop dari jam 10:10 sampai adzan sholat dzuhur.

Alhamdulillah sudah ada beberapa yang sudah rampung dalam tulisan ini. Ini semua bukan hasil yang langsung jadi tapi butuh pengorbanan yang sangat luar biasa. Benar kata-kata bijak yang pernah saya dengar tidak ada proses yang dapat menghianati hasil. 

Jadi ketika hasilnya baik berarti dalam proses pelaksanaannya tidak mudah. Ada kata kunci yang harus kita miliki di sini di antaranya adalah jangan cepat puas dan cepat menyerah. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PPKM VS PTM

Pengawas ujian UM tingkat MA

Surat cinta untuk Ibu