Wejangan sang guru

 Tulisan 54

Wejangan sang guru




Malam yang begitu indah, karena mendapatkan wejangan dari sang guru kebanggaan. sejak tahun 2010 silam saya berproses di pulau 1001 mesjid dan saya berkesempatan untuk mengenal dan menjalin komunikasi serta diskusi dengan salah satu tokoh hebat yang di miliki oleh NTB, beliau adalah Sang guru (.....). 

Pada malam ini saya berkunjung ke rumahnya dan Beliau berpesan kepada saya agar melakukan sesuatu dengan cara yang detain dan spesifik serta terukur agar mendapatkan hasil yang maksimal, dan yang paling penting jangan cepat untuk merasa puas. 

Sisi lain beliaupun membagikan pengalaman yang sangat luar biasa kepada saya, dimana beliau mampu menitih karir di usia yang masih sangat muda yaitu di angka 20an tahun. 

Mendengar ini saya merasa sangat tidak memiliki apa-apa yang perlu di sombongkan (walau tidak ada niat menyombongkan diri), sebab di usia saya yang sudah mencapai kepala tiga belum memiliki apa-apa yang di banggakan seperti rumah yang sekarang masih kontrak belum punya sendiri, kerjaan masih swasta belum karyawan tetap (karyawan swasta di suatu kesempatan akan mungkin kita di pecat atau di keluarkan) kendaraan masih cicil, sekolah masih ada tunggakan dan lain-lain yang tidak bisa di jelaskan secara perinci di catatan ini. 

Saya sangat berterima kasih untuk malam ini, karena cara berpikir saya sedikit ada perkembangan dibanding dengan yang kemarin, baik dalam pembahasan pendidikan, sosial dan politik, alhamdulillah sudah saya pahami, walau sejatinya tidak sebisa dan sepandai orang kebanyakan, tapi bagi saya malam ini sangat istimewa. 

Terimakasih sang guru. . 

Wejangan lainnya akan saya tulis di buku (catatan perjuangan aktivis)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PPKM VS PTM

Pengawas ujian UM tingkat MA

Surat cinta untuk Ibu